Pemakaian Telepon Seluler Dan Beberapa Jenis Kanker Otak Belum Pasti


Information - Penelitian terbaru mengenai hubungan antara pemakaian telepon seluler dan beberapa jenis kanker otak tidak mendatangkan hasil yang meyakinkan, kata peneliti.
Hasil penelitian tersebut mengindikasikan mungkin ada risiko muncul akibat penggunaan ponsel secara berlebihan, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang melaksanakan penelitian tersebut.
Namun, penelitian lanjutan diperlukan untuk memperoleh jawaban yang lebih meyakinkan. Penelitian selama 10 tahun terhadap 13.000 orang ini ini dikecam, sebab kalangan perusahaan indutsri telepon genggam menanggung 25 persen dari dana.
''Penelitian tidak menemukan risiko yang lebih besar, tapi kami tidak bisa menyimpulkan tidak ada risiko, sebab ada temuan yang cukup untuk mengindikasikan ada risiko yang muncul,'' kata kepala penyusun laporan penelitian, kepada kantor berita AFP.

Metodologi dipertanyakan

Komunikasi dengan telepon genggam populer di banyak negara 
 
Komunikasi dengan telepon genggam populer di banyak negara
Penelitian mencermati pemain ponsel yang sehat dan mereka yang mengidap dua jenis kanker otak - tumor glioma dan miningioma.
Orang yang paling sering menggunakan telefon seluler dilaporkan memiliki risiko lebih besar untuk mengidap kedua jenis kanker otak, tapi peneliti mengatakan ''bias dan kekeliruan'' dalam penelitian yang mencegah peneliti menarik hubungan sebab akibat.
Sebagian data juga mengindikasikan secara keseluruhan penggunan telepon seluler memiliki risiko lebih rendah untuk terkena kanker otak daripada orang yang tidak menggunakan telepon seluler.
Namun para peneliti mengatakan metodologi penelitian ini bermasalah dan ini menyebabkan temuan penelitian mereka tidak bisa diandalkan.
Direktur Badan Internasional untuk Riset mengenai Kanker pada WHO, yang mengkoordinasikan penelitian, mengatakan pola penggunaan telepon genggam yang berubah dan emisi lebih rendah yang dikeluarkan dari pesawat ponsel sejak penelitian dimulai pada tahun 2000 menyebabkan penyelidikan lebih lanjut terhadap pesawat ponsel dan kanker otak diperlukan.
Wartawan BBC Imogen Foulkes di Jenewa mengatakan sebagian ahli medis sudah menyatakan penelitian tersebut cacat, sebab bukannya memantau orang-orang yang diteliti (participant), peneliti meminta mereka mencoba mengingat-ingat seberapa sering dan di kuping mareka menggunakan telepon seluler dalam 10 tahun terakhir.
Dan, pertanyaan diajukan mengenai pengaruh kalangan industri terhadap penelitian tersebut, sebab kalangan perusahaan industri telepon seluler menyediakan hampir seperempat dari dana penelitian.
Penelitian lebih besar mengenai dampak kesehatan pemakaian telefon genggam, yang melibatkan 250.000 orang yang berusaia antara 20 dan 30 tahun, dimulai di Inggris bulan lalu. sumber: majalah bbc

0 komentar: