Information - Pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mulai
menyelidiki laporan yang menyebutkan, adanya pemberian teknologi misil
yang dilakukan oleh China kepada Korea Utara (Korut). Bila memang
terbukti benar, insiden ini dinilai melanggar aturan PBB.
Jurnal pertahanan IHS Jane's Defence mengutip pernyataan seorang pejabat PBB yang akrab dengan salah satu komite di Dewan Keamanan PBB yang bertugas untuk memberlakukan sanksi. Pernyataan itu menyebutkan, situasi ini akan segera diselidiki.
Peluncur roket buatan China untuk misil jarak menengah dikabarkan muncul pada Minggu pekan lalu, pada peringatan ulang tahun ke-100 Kim Jong Il di Pyongyang, Korut. China bahkan diduga memberikan rancangan peluncur misil dan kendaraannya ke Korut.
Peluncur roket Transporter Erector Launcher (TEL) milik Korut, merupakan salah satu benda yang dirancang di Perusahaan Sains Antariksa dan Industri di China. Bila penjualan terhadap peluncur roket itu dilakukan China ke Korut, hal itu sama halnya dengan melanggar aturan PBB yang melarang Korut mengadakan uji coba misil pada 2006 dan 2009. Demikian seperti diberitakan AFP, kamis (19/4/2012).
Salah seorang pengamat pertahanan di Korea Selatan (Korsel) Baek Seung Joo mengatakan, kendaraan untuk mengangkut peluncur roket itu diimpor oleh Korut dari China sebagai kendaraan non-militer. Transaksi itu tentunya tidak akan digolongkan kepada pelanggaran Resolusi DK PBB.
Korut menguji coba misilnnya pada pekan lalu dan mengalami kegagalan. Amerika Serikat (AS) beserta sekutunya dan China mengecam peristiwa itu. DK PBB bahkan sepakat untuk memperketat sanksinya kepada negeri komunis itu.
Setelah Korut meluncurkan roketnya, China bahkan dikabarkan hendak menekan Korut bila Korut terus melontarkan provokasinya. sumber
Jurnal pertahanan IHS Jane's Defence mengutip pernyataan seorang pejabat PBB yang akrab dengan salah satu komite di Dewan Keamanan PBB yang bertugas untuk memberlakukan sanksi. Pernyataan itu menyebutkan, situasi ini akan segera diselidiki.
Peluncur roket buatan China untuk misil jarak menengah dikabarkan muncul pada Minggu pekan lalu, pada peringatan ulang tahun ke-100 Kim Jong Il di Pyongyang, Korut. China bahkan diduga memberikan rancangan peluncur misil dan kendaraannya ke Korut.
Peluncur roket Transporter Erector Launcher (TEL) milik Korut, merupakan salah satu benda yang dirancang di Perusahaan Sains Antariksa dan Industri di China. Bila penjualan terhadap peluncur roket itu dilakukan China ke Korut, hal itu sama halnya dengan melanggar aturan PBB yang melarang Korut mengadakan uji coba misil pada 2006 dan 2009. Demikian seperti diberitakan AFP, kamis (19/4/2012).
Salah seorang pengamat pertahanan di Korea Selatan (Korsel) Baek Seung Joo mengatakan, kendaraan untuk mengangkut peluncur roket itu diimpor oleh Korut dari China sebagai kendaraan non-militer. Transaksi itu tentunya tidak akan digolongkan kepada pelanggaran Resolusi DK PBB.
Korut menguji coba misilnnya pada pekan lalu dan mengalami kegagalan. Amerika Serikat (AS) beserta sekutunya dan China mengecam peristiwa itu. DK PBB bahkan sepakat untuk memperketat sanksinya kepada negeri komunis itu.
Setelah Korut meluncurkan roketnya, China bahkan dikabarkan hendak menekan Korut bila Korut terus melontarkan provokasinya. sumber
0 komentar:
Posting Komentar